
Setelah berhasil tampil memukau lewat tiga DLC utama sebelumnya: Back to Karkand, Close Quarters, dan Armored Kill yang hadir dengan kekuatan uniknya masing-masing, DICE kini kembali dengan DLC terbaru – Aftermath untuk Battlefield 3. Tema besar yang diusung kali ini sesuai dengan nama yang digunakan oleh DLC ini sendiri – Aftermath, yang mendefinisikan konsekuensi atau efek yang terjadi setelah sebuah event yang tidak menyenangkan terjadi. Tema inilah yang mengitari keseluruhan DLC terbaru Battlefield 3 ini, dimana kota-kota terpenting Irak pasca gempa menjadi setting pertempuran utama. Ada segudang hal baru, dari sisi senjata, mode, dan tentu saja map yang ditawarkan. Sebuah konsep yang tentu saja diharapkan mampu menciptakan pengalaman yang lebih unik untuk multiplayer Battlefield 3 yang masih bertahan hingga saat ini. Lantas, hal baru apa saja yang membuat DLC ini pantas untuk dilirik?
Please Welcome the Deadly Crossbow!

Ucapkan selamat datang kepada Crossbow, senjata baru yang menjadi identitas utama DLC terbaru – Aftermath ini.

Dengan
physics senjata dan peluru DICE yang seringkali dipuja, gamer tentu
harus membiasakan diri sebelum dapat menguasai Crossbow ini secara
maksimal. Panah yang Anda sematkan tentu tidak akan meluncur lebih cepat
daripada peluru, sehingga lebih rentan pada gaya gravitasi. Apalagi
jika Anda menggunakan scope lebih besar dan mulai mengincar para musuh
di kejauhan.
Hunting Senjata di Scavenger Mode

Scavenger
mode bukanlah sebuah mode terpisah, tetapi terintegrasi ke dalam
beberapa mode popular multilplayer Battlefield 3. Alih-alih membawa stok
senjata sejak awal permainan, Anda kini dituntut untuk mencari senjata
lebih kuat yang tersebar di sekitar area. Setiap dari Anda hanya akan
dibekali sebuah handgun di awal permainan.

Semua
senjata yang Anda temukan tentu saja lebih baik daripada mengandalkan
sebuah handgun belaka. Namun ingat, setiap senjata yang Anda temukan
hanya memuat 1 magazine yang terbatas. Oleh karena itu, pastikan diri
untuk menggunakannya seefektif mungkin. Mobilitas adalah kunci
terpenting.
Empat Map Baru: Pertempuran Dalam Kota
Dengan setting utama Irak setelah bencana gempa bumi yang dahsyat, DICE menyediakan empat map baru untuk merepresentasikan kondisi katastropik yang menjadi identitas utama dari DLC Aftermath yang satu ini: Azadi Palace, Epicenter, Markaz Monolith, dan Talah Maket. Gersang dan kesan gurun khas Timur Tengah memang akan menjadi bumbu dari setiap map ini, disamping kehancuran, puing-puing, dan tremor yang akan sering Anda temui. Namun secara mengejutkan, desain ini ternyata menjunjung perang dalam kota yang terhitung dinamis. Map favorit kami? Epicenter dan Markaz Monolith akan menjadi alasan ekstra bagi Anda untuk mencicipi Aftermath. Markaz Monolith memungkinkan Anda mencicipi pengalaman perang kota yang sesungguhnya. Gedung-gedung tinggi yang ada bukanlah sekedar hiasan belaka, tetapi mampu menjadi tempat recon atau sniping yang mumpuni. Kerjasama team tentu saja menjadi elemen yang semakin krusial. Untuk membantu Anda mendapatkan gambaran tentang keempat map terbaru ini, kami menyediakan screenshotnya untuk Anda.Epicenter










Azadi Palace










Markaz Monolith












Talah Market











Hadir dengan Model Karakter Baru

Russia

USA
Kesimpulan

Dengan
desain setting epic, map yang memungkinkan alur permainan yang lebih
dinamis, kehadiran crossbow, kendaraan baru, dan mode scavenger, ada
begitu banyak alasan untuk tidak melewatkan Aftermath dari DLC wajib
bagi para gamer multiplayer Battlefield 3.
Jadi bagi Anda gamer yang masih berkutat dengan military shooter dari DICE yang satu ini, pastikan Anda menjajal Aftermath untuk mencicipi sebuah tema pertempuran baru yang lebih epic, katastropik, dan dinamis. Battlefield 3: Aftermath sendiri sudah tersedia untuk platform PC, Playstation 3, dan XBOX 360.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar